UPS ( Uninteruptible Power Supply)
Posted by Andreawan Pradana
Apa itu UPS ? UPS atau Uninteruptible Power Supply merupakan system Penyedia daya listrik tambahan pada bagian tertentu komputer atau biasa disebut baterry backup. UPS sekarang ini menjadi perangkat keras/Hardware yang sangat penting dikalangan perusahaan - perusahaan penyedia jasa Telekomunikasi, jasa Informasi, penyedia jasa Internet, dll.
Fungsi UPS ( Uninteruptible Power Supply ):
- Mengamankan sistem komputer dari gangguan listrik yang dapat mengganggu sistem komputer, baik berupa kerusakan software maupun kerusakan hardware.
- User friendly dan mudah dalam pemasangan.
- Dapat memberikan energi listrik sementara ketika terjadi kegagalan daya pada listrik utama / PLN.
- Notifikasi jika terjadi kegagalan dengan melakukan setting software UPS management.
- Memberikan kesempatan waktu yang cukup kepada kita untuk segera melakukan backup data dan mengamankan OS / Operating System dengan melakukan shutdown sesuai prosedur ketika daya listrik utama / PLN padam.
Tips memilih UPS sebelum membeli :
- Cek terlebih dahulu berapa watt power supply yang anda pakai untuk komputer, pastikan anda memilih UPS yang mempunyai daya lebih besar dari power supply komputer anda.
- Cek berapa konektor yang menancap di UPS karena UPS terkadang hanya menyediakan 1 lubang saja jadi anda perlu membeli perpanjangan kabel dan ditancap di UPS agar bisa dipakai untuk komputer dan PC.
- Pastikan UPS dilengkapi dengan AVR (stabilizer) dan Fuse (anti petir) yang berkualitas, sehingga jika tegangan listrik turun ataupun tidak stabil, maka kerusakan di komputer atau komponennya dapat dicegah.
Cara merawat UPS :
- Untuk UPS baru pastikan untuk mencharge terlebih dahulu selama kurang lebih 8 jam hingga 12 jam agar performa baterainya bagus.
- Gunakan UPS sesuai spesifikasinya atau beban seharusnya. Penggunaan yang tidak sesuai beban akan menyebabkan baterai cepat rusak/drop. Biasanya beban yang direkomendasikan hanya separuh dari yang tercantum pada UPS. Yang harus anda perhatikan adalah kapasitas daya yang bisa dipenuhi oleh UPS biasanya tertera pada UPS contoh : ICA CE600 berarti kapsitas UPS ini 600 watt. Jika anda mempunyai kapasitas daya 600 watt, maka beban yang anda hubungkan dengan UPS seperti CPU, monitor, printer, dll harus tidak melebihi kapasita maksimal 600 watt.
- Cabut sumber listrik UPS bila sedang tidak digunakan dalam jangka waktu yang sangat lama, contoh : 1 bulan atau 1 tahun, untuk menghindari panas terus menerus. Hal ini juga untuk menghindari panas pada stop kontak listrik dari UPS tersebut, kalau jangka waktu satu hari atau beberapa hari tidak akan mempengaruhi UPS ataupun stop kontak listrik.
- Letakkan UPS pada tempat yang agak terbuka agar hawa panas yang dihasilkan ketika beroperasi bisa tersirkulasi dengan baik. Kesalahan yang sering dilakukan adalah dengan menempatkan UPS pada posisi tertutup dibelakang computer atau mepet dengan tembok.
- Gunakan UPS hanya untuk kegunaannya saja seperti peralatan komputer yaitu CPU, Monitor, Printer. Jangan gunakan peralatan elektronik lain yang tidak diperlukan.
Cara kerja UPS :
Jenis UPS berdasarkan cara kerjanya :
- On-Line UPS
Pada UPS jenis ini terdapat 1 rectifier dan 1 inventer yang terpisah. Hal ini lebih mahal apabila
dibandingkan dengan dua jenis UPS lainnya. Dalam keadaan gangguan, suplai daya ke rectifier
akan diblok sehingga akan ada arus DC dari baterai ke inventer yang kemudian diubah menjadi
AC.
- Off-Line UPS
UPS jenis ini merupakan UPS paling murah diantara jenis UPS yang lainnya. Karena rectifier
dan inventer berada dalam satu unit. Dalam keadaan gangguan, switch akan berpindah
sehingga suplai daya dari suplai utama terblok. Akibatnya akan mengalir arus DC dari baterai
menuju inventer.
Komentar & Kritik apabila ada kesalahan, Terimakasih sudah berkunjung di blog ini...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar